Klasifikasi Utilitas NFT — Tren Saat Ini dan Prospek di Masa Mendatang
Sejak non-fungible token (NFT) booming di pasar kripto pada tahun 2021, banyak penggiat web3 dan pakar teknologi membuat tulisan dan artikel untuk menjelaskan apa itu NFT, apa fungsinya, dan bagaimana cara kerjanya. Dilansir dari DappRadar, penjualan NFT pada tahun 2021 hampir mencapai US$25 miliar atau lebih dari Rp350 triliun. Padahal, tahun sebelumnya hanya US$94,9 juta. Capaian ini menjadikan NFT dinobatkan sebagai Word of the Year oleh Collins Dictionary dan menjadi salah satu topik yang paling banyak dibicarakan di seluruh dunia pada tahun 2021. Pertumbuhan pasar yang masif dan investor yang menghasilkan jutaan dolar dalam waktu singkat membuat komunitas teknologi, kreator, dan investor bertanya-tanya tentang fenomena pasar yang terbilang baru ini. Meski pada dasarnya NFT sendiri bukanlah hal baru. NFT pertama kali dikenal pada tahun 2012 sebagai evolusi dari teknologi Colored Coins dalam ekosistem blockchain.
Meski tren penjualan NFT sempat menurun hingga 80 persen pada tahun 2022 lalu akibat Crypto Winter, topik tentang NFT tetap asyik untuk dibahas. Pembahasan terkait NFT tentu tidak sesempit bagaimana mendapatkan cuan dari NFT saja, namun juga bagaimana mengembangkan teknologi yang cukup ‘liar’ ini dan menjinakkannya sehingga dapat memberikan sejuta manfaat bagi kehidupan di segala aspek. Pada artikel ini, saya akan fokus pada perluasan konsep utilitas atau kegunaan NFT, sebuah fitur yang disarankan oleh para pakar sebagai kunci pengembangan NFT untuk mempertahankan nilainya dan meningkatkan penerapannya dalam jangka panjang. Berdasarkan batasan konsep tersebut, saya akan menyajikan klasifikasi utilitas NFT yang meliputi sebagian besar tren penggunaan saat ini dan prospeknya di masa mendatang, serta menjelaskannya masing-masing secara singkat.
Utilitas NFT
Kita bisa mulai dengan membahas apa itu utilitas. Ketika kita merujuk pada definisi utilitas, kita memahami bahwa utilitas mengacu pada kondisi dimana sesuatu itu memiliki kegunaan, menguntungkan, atau bermanfaat. Dalam beberapa kasus, definisi ini bisa jadi mengacu pada nilai ekonomi; dalam kasus lain, definisi ini bisa mengacu pada fungsi utama yang dimiliki sesuatu tersebut.
Dalam kasus NFT, ada baiknya mengajukan dua pertanyaan berikut:
- Apa manfaat yang diberikannya?
- Apa yang Anda dapatkan saat membeli NFT?
Secara umum, utilitas mengacu pada jenis nilai, manfaat, atau reward apa yang ditawarkan NFT kepada pembeli dan pemegangnya. Misalnya, utilitas paling sederhana yang dapat ditawarkan oleh NFT adalah kepemilikan digital atas aset digital [1] . Namun, utilitas NFT ini dapat diperluas baik di ranah digital maupun fisik dengan menghubungkan NFT dengan use cases seperti keanggotaan (membership), diskon, tiket, kekayaan intelektual, dan hak cipta, atau menghubungkannya ke proyek DeFi (Decentralized Finance) sebagai sebuah aset.
Klasifikasi Utilitas NFT
Tidak diragukan lagi ada berbagai upaya untuk mengklasifikasikan utilitas NFT. Namun, belum ada konsensus tentang klasifikasi final yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya para penggiat web3. Mungkin karena fleksibilitas teknologi dan banyaknya use cases baru yang terus bermunculan di dunia NFT. Melihat aplikasi dan implementasi NFT saat ini di industri yang berbeda, utilitas NFT dapat dipecah menjadi kategori dan subkategori use cases berikut.
No. | Kategori | Subkategori |
---|---|---|
1 | Access NFTs | Community NFTs |
| | Event NFTs |
| | Membership NFTs |
2 | Engagement NFTs | Social NFTs |
| | Identity NFTs |
| | POAP NFTs |
| | PFP NFTs |
3 | Gamified NFTs | Wearable NFTs |
| | In-Game NFTs |
| | Fantasy Sport NFTs |
4 | Asset NFTs | DeFi NFTs |
| | Fractionalized NFTs |
| | Physical/Digital NFTs |
| | Copyright NFTs |
5 | Dynamic NFTs | Interactive NFTs |
1. Access NFTs
Access NFTs memberi pemiliknya akses atau tiket masuk ke dalam suatu komunitas, acara/event, atau pengalaman baik di dunia digital maupun dunia nyata.
Community NFTs: NFT ini memberikan akses eksklusif ke sebuah komunitas seperti akses ke Discord atau berbagai jenis konten yang disimpan di platform lain, seperti blog, situs web yang terhubung dengan NFT, atau metaverse, di mana hanya pemegang NFT dari komunitas yang diizinkan untuk memasuki/menggunakannya. Sebagai contoh NFT BAYC, dimana pemegang BAYC dapat berjumpa sesama pemegang BAYC dan juga kreator serta investor besar BAYC di platform yang mereka buat atau di Discord mereka, berbagi pengalaman dan mendapat insight atau mentoring bisnis secara gratis serta informasi tentang proyek Alpha potensial; dimana hal tersebut dapat meningkatkan nilai yang melekat pada proyek tersebut dan membuatnya layak untuk dimiliki.
Event NFTs: NFT ini merupalan salah satu use cases paling populer untuk Access NFTs. Beberapa perusahaan dan industri telah menerapkan protokol berbeda untuk menggunakannya. Mereka memberikan akses ke pengalaman langsung, baik online maupun offline. Salah satu jenis yang paling umum adalah tiket berbasis NFT, di mana NFT menyimpan akses kredensial pemegang NFT ke acara atau pengalaman tertentu. Sebagai contoh, untuk mendapat akses kursus pada Alchemy University, peserta kursus harus mengklaim NFT Alchemy University terlebih dahulu.
Membership NFTs: NFT ini memungkinkan pemegang untuk mendapatkan program eksklusif yang menggunakan NFT sebagai kunci akses untuk membuka berbagai layanan dan hadiah. Perusahaan atau pembuat proyek dapat memberi reward mulai dari diskon merchandise, masuk gratis ke acara, atau diskon produk baru. Proyek dan perusahaan tertentu terkadang mengizinkan pemegang NFT mereka untuk berpartisipasi dalam keputusan pemungutan suara (misal pada DAO). Contoh penerapan Membership NFTs sangat banyak, sebagaimana yang terbaru ada Starbucks Loyalty Program dan BMW Loyalty Program. Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap brand, mereka membuat NFT yang menawarkan berbagai reward dan pengalaman eksklusif khusus untuk keanggotaan pada brand mereka.
2. Engagement NFTs
Engagement NFTs digunakan untuk menghubungkan sebuah brand dengan pengguna satu sama lain di dalam komunitas. Koleksi digital (digital collectibles) biasanya termasuk dalam kategori ini juga.
Social NFTs: NFT ini dapat digunakan secara sosial dalam bentuk badge, simbol, meme, GIF, dan emoji yang dapat digunakan dalam konteks sosialisasi dan platform/media sosial serta tersedia untuk digunakan secara khusus di dalam komunitas atau di dalam metaverse tertentu. Sama dengan Community NFTs, Social NFTs memungkinkan seorang figur publik terhubung dengan fans mereka, dan memberikan akses untuk orang biasa (pemegang NFT) bersosialisasi langsung dengan figur publik favorit mereka. Utilitas ini dapat meningkatkan engagement antara figur publik dengan fansnya dan berpengaruh pada rating atau pendapatan mereka, sementara di sisi fans akan meningkatkan kepuasan pribadi yang tercermin dalam pengalaman seumur hidupnya.
Identity NFTs: NFT ini memungkinkan individu untuk mengaktualisasikan dan memiliki identitas lintas platform yang dapat mereka gunakan di berbagai ekosistem dalam bentuk avatar, kartu, paspor, atau karakter yang dapat berinteraksi. Contoh NFT ini seperti avatar/karakter 3D di dalam metaverse, paspor digital, web3 domain (seperti ENS dan semisalnya).
POAP (Proof of Attendance Protocol) NFTs: NFT ini digunakan oleh komunitas dan/atau perusahaan untuk menawarkan bukti kehadiran ke suatu acara atau pengalaman yang terjadi baik secara virtual atau di dunia nyata. Institusi pemerintah dan pendidikan juga biasanya menggunakannya untuk menerbitkan sertifikat digital setelah berhasil menyelesaikan suatu program. Contoh: DegreeCert dan POAP.xyz
PFP (Picture for Proof/Profile Picture) NFts: NFT PFP biasanya adalah koleksi yang dirancang untuk digunakan sebagai foto profil di media sosial. Popularitas PFP NFT membuat NFT ini diadopsi tidak hanya oleh komunitas NFT tetapi juga oleh selebritas dan perusahaan di seluruh dunia. Utilitasnya lebih sebagai media marketing atau branding identitas kepada konsumen.
3. Gamified NFTs
Gamified NFTs adalah kumpulan elemen atau aset tertentu yang merupakan bagian dari aktivitas di dunia game dan dapat diperjualbelikan di p2p (peer-to-peer) marketplace. Gamified NFTs juga dapat berasal dari aktivitas di luar dunia game, selama pembuat proyek menerapkan proses gamifikasi pada NFT tersebut. Misalnya proyek Enigmatic Box yang fokus pada bidang seni (fine art) namun untuk pemasaran yang lebih kreatif, dibuat gamifikasi pada NFT berupa upgrade level NFT dari tier terendah hingga tier yang tertinggi sehingga proses peningkatan nilainya menjadi lebih menarik.
Wearable NFTs: NFT ini biasanya berupa pakaian virtual atau aksesori digital seperti gaun, kemeja, jeans, kacamata, sepatu, atau tas yang dapat digunakan untuk mendandani avatar Anda di dunia virtual. Mereka juga mengacu pada filter Augmented Reality (AR), yaitu pakaian atau aksesori yang hanya terlihat di augmented reality, dan dapat dikenakan di dunia metaverse.
In-Game NFTs: NFT ini, juga disebut NFT Play-To-Earn atau Do Something-To-Earn (seperti Run-to-Earn, Walk-to-Earn, Move-to-Earn, Sleep-to-Earn, dan lain sebagainya). NFT ini memberikan pemain game (gamer) karakter khusus, kemampuan, senjata, dan berbagai item lainnya dalam game yang nantinya dapat digunakan sebagai aset untuk menghasilkan pendapatan dengan memperdagangkannya ke pemain lain atau kolektor atau dengan menyimpan (staking) NFT tersebut sebagai bentuk pendapatan pasif.
Fantasy Sport NFTs: NFT ini biasanya berbentuk kartu olahraga fantasi yang dapat diperdagangkan dan digunakan di berbagai platform permainan olahraga online dan skenario gamifikasi lainnya.
4. Asset NFTs
Asset NFTs mencakup kepemilikan aset digital atau fisik yang unik (non fungible) dan bernilai, dapat diperjualbelikan, disewakan, dilisensikan, atau dialihkan ke pengguna lain.
DeFi NFTs: Atau disebut juga NFTfi (NFT Finance), NFT ini terhubung dengan skema dan ekosistem DeFi yang memungkinkan pemilik untuk staking, farming/yielding, dan mengagunkan NFT (collateralize) untuk mengakses likuiditas yang dibutuhkan atau mendapatkan keuntungan menarik lainnya melalui berbagai mekanisme DeFi.
Fractionalized NFTs: NFT ini memiliki kemampuan untuk membagi kepemilikan NFT menjadi pecahan yang lebih kecil, menawarkan pemilik NFT untuk memecah NFT mereka dan menjual sebagian NFT yang dipecah/difraksionalisasi. NFT ini juga memungkinkan pembeli/investor untuk secara kolektif (patungan) membeli sebuah NFT yang dipecah menjadi beberapa bagian, karena jika tidak dipecah, NFT tersebut akan sulit dibeli karena harganya yang terlampau mahal.
Physical/Digital NFTs: NFT ini terkait dengan kepemilikan aset fisik dan/atau digital seperti karya seni, barang koleksi, peralatan IoT, supply chain, film, real estat, tanah virtual, dan sebagainya. NFT ini bertindak sebagai jaminan kepemilikan atas aset dan barang di kehidupan nyata, baik barang fisik maupun barang digital off-chain, yang dapat diperdagangkan maupun ditebus/di-redeem oleh pembeli. Sebagai contoh NFT yang dijual di Tangible Store
Copyright NFTs: NFT ini memberikan kepemilikan hak cipta dan melibatkan pengalihan hak merek dagang atau lisensi ke item yang terkait dengan NFT. Utilitas ini memberi pemegang NFT hak penggunaan komersial atas NFT mereka dan dalam beberapa kasus, termasuk hak sublisensi. Semua hak yang diberikan akan berakhir secara otomatis saat NFT dijual kembali ke orang lain.
5. Dynamic NFTs
Dynamic NFTs atau NFT yang hidup umumnya melibatkan beberapa bentuk perubahan metadata yang dikodekan dalam smart contract NFT yang didasarkan pada kondisi eksternal (data di dunia nyata). Smart Contract memberikan instruksi kepada NFT yang mendasarinya mengenai kapan dan bagaimana metadatanya harus berubah. Perubahan juga dapat dipicu melalui interaksi pengguna di luar blockchain (off-chain). Fungsi ini dapat berguna untuk pengembangan karakter untuk mencerminkan pertumbuhan karakter tertentu, selian itu juga dapat diimplementasikan untuk tokenisasi aset dunia nyata, di mana perubahan aset NFT dapat tercermin dari perubahan metadata berdasarkan data aslinya.
Contoh perubahan metadata Dynamic NFT yang merepresentasikan real estat di dunia nyata (sumber: ChainLink)
Interactive NFTs: NFT ini memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan pemilik NFT atau dengan serangkaian tindakan berbeda di dalam ekosistem NFT tersebut yang menghasilkan perubahan pada metadatanya. Sebagai contoh proyek CryptOrchids yang memungkinkan pemilik NFT membeli NFT bibit bunga, menanamnya dengan takaran NFT tanah tertentu, menyiramnya dengan NFT air dengan takaran tertentu hingga NFT bunganya tumbuh, jika takarannya tidak tepat maka NFT bunga tersebut dapat mati. Perubahan-perubahan terhadap NFT tersebut berkaitan dengan perubahan metadata NFT yang dipengaruhi oleh interaksi atau tindakan dari pemilik NFT bersangkutan.
Penutup
Klasifikasi utilitas NFT yang telah dijelaskan di atas, meskipun diupayakan disusun sekomprehensif mungkin, namun masih belum cukup dan tidak bisa dianggap sebagai klasifikasi final atau definitif. Ekosistem NFT masih terus berkembang, dan use cases utilitas baru akan terus bermunculan di banyak industri di masa mendatang. Inovator, pakar, komunitas, dan organisasi memiliki peluang yang potensial untuk menentukan jalan mana yang harus diambil untuk memberikan utilitas NFT yang lebih berarti. Akan tetapi, perlu menjadi perhatian dalam ekosistem/dunia NFT, bahwa investor/konsumen akan menilai dan memutuskan sendiri NFT mana yang akan mereka pilih untuk mereka beli dan investasikan dalam jangka panjang. Selalu ada peluang yang prospektif bagi utilitas NFT di masa mendatang dengan utilitas/fungsi yang lebih inovatif dari waktu ke waktu.
Catatan Kaki: [1]: https://www.merriam-webster.com/dictionary/NFT